Golongan Munafik Menjadikan Golongan Kufar Sebagai Teman Setia

Pada hakikatnya orang-orang munafiq bersama dan setia kepada orang-orang kafir. Di zaman nabi SAW orang-orang munafiq amat setia dengan orang-orang Yahudi Madinah. Allah merakamkan kesetiaan mereka di dalam firman-Nya:

ألم  تَرَ إِلَى الَّذِينَ نَافَقُوا يَقُولُونَ لِإِخْوَانِهِمُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَئِنْ أُخْرِجْتُمْ لَنَخْرُجَنَّ مَعَكُمْ وَلَا نُطِيعُ فِيكُمْ أَحَدًا أَبَدًا وَإِن قُوتِلْتُمْ لَنَنصُرَنَّكُمْ

Maksudnya: Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu". (al-Hasyr: 11)

Kesetiaan mereka ini kerana beranggapan kekuatan dan kemuliaan hanya diperolehi jika bersama dengan orang-orang kafir. Sangkaan mereka ini dibantah oleh Allah SWT di penghujung ayat ini dengan firman-Nya:

Adakah mereka (orang-orang munafik) mencari izzah (kekuatan dan kemuliaan) di sisi orang-orang kafir itu…” (al-Hasyr: 11)

Sedangkan kekuatan dan kemuliaan bukan diperolehi melalui mereka. Allah SWT di dalam ayat lain memberitahu cara memperolehi kemuliaan dengan firman-Nya:

 مَن كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا  

yang bermaksud: “Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya.” (Fatir: 10)

Firman-Nya lagi:

 وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَٰكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ

yang bermaksud: “Padahal kekuatan dan kemuliaan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui”. (al-Munafiqun: 8)

Ayat ini menyatakan kekuatan dan kemuliaan ialah dengan mentaati Allah dan bersama dengan kumpulan orang-orang yang beriman. (Lihat Tafir Ibn Kathir)


Cetak  
Wallahu a'lam