Meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik

 

إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia. (al-Hadid: 18)

...وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Maksudnya: "...dan berikanlah pinjaman kepada Allah dgn pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (alMuzzammil: 20)

Allah SWT menggunakan ungkapan "memberi pinjaman dgn pinjaman yg baik" atau "meminjamkan kpd Allah dgn pinjaman yg baik" sedangkan Dia Maha Kaya dari memerlukan pinjaman. Ungkapan ini adalah bertujuan menerangkan kpd manusia, amalan baik yg memenuhi syarat2 penerimaan dijamin pahalanya di sisi Allah bahkan pahala itu akan dilipat gandakan.

Wallahu a'lam

Firman Allah Dalam Surah Yunus: 25

Firman Allah SWT:

وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَىٰ دَارِ السَّلَامِ

Maksudnya: "Dan Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga)..." (Yunus: 25)

Allah menyerumu, sekalipun kamu semakin jauh dariNya.
Allah menyerumu, sekalipun panjang kelalaianmu.
Allah suka kamu kembali kpdNya, sekalipun DIA tidak berhajat kpdmu.

Oleh itu, Sahutlah seruanNya, kerana Yang Menyeru itu Tuhan Yg Maha Mulia... Dialah Allah Jalla Jalaluh.

 
 
 
Wallahu a'lam

Perkara Yang Paling Mulia

Kata Ibn alJauzi RH:

Semestinya bagi setiap insan mengetahui bahawa perkara yang paling mulia dalam setiap sesuatu ada 2: jantung hati dan waktunya. Justeru jika diabaikan waktu dan disia-siakan jantung hati, hilanglah segala faedah darinya" (Ihfadz al'Umur 59)

Wallahu a'lam